Ninja adalah salah satu ikon budaya Jepang yang paling terkenal di dunia. Mereka adalah agen rahasia atau tentara bayaran yang memiliki keterampilan dan taktik khusus untuk melakukan spionase, sabotase, infiltrasi, pembunuhan, dan penyerangan gerilya. Namun, seberapa banyak kita tahu tentang mereka? Apakah mereka benar-benar seperti yang digambarkan dalam film, komik, atau game? Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang ninja asal Jepang yang mungkin belum kamu ketahui.
Asal Kata Ninja
Kata ninja berasal dari cara membaca karakter kanji Jepang 忍者 dalam bahasa Tiongkok. Kanji tersebut terdiri dari dua bagian: 忍 yang berarti sabar atau tahan, dan 者 yang berarti orang. Jadi, ninja berarti orang yang sabar atau tahan. Namun, kata ini baru digunakan pada abad ke-21. Sebelumnya, mereka disebut sebagai shinobi atau shinobi-no-mono. Shinobi berarti mencuri atau bersembunyi, dan mono berarti orang. Jadi, shinobi berarti orang yang mencuri atau bersembunyi.
Sejarah
Ninja pertama kali muncul dalam catatan sejarah pada tahun 1375, ketika seorang ninja yang sangat terampil menghancurkan sebuah kastil dalam epik perang Jepang Taiheiki. Namun, kemungkinan besar mereka sudah ada sebelum itu, hanya saja tidak dicatat karena praktik spionase dipandang rendah dalam masyarakat Jepang untuk waktu yang lama. Ninja mulai berkembang pada abad ke-13, ketika Jepang mengalami periode Sengoku, yaitu periode perang saudara antara para daimyo atau panglima perang. Pada saat itu, mereka berperan penting untuk melakukan berbagai misi rahasia bagi para daimyo.
Klan Ninja
Ninja bukan hanya sekedar profesi atau seni bela diri, tetapi juga memiliki kelompok-kelompok atau klan yang memiliki aliran dan prinsip yang berbeda-beda. Klan paling profesional dan terkenal berasal dari dua wilayah: Iga dan Koga. Klan-klan ini memiliki tradisi multi-generasi yang diturunkan dari ayah ke anak. Mereka juga memiliki jaringan informasi dan hubungan dengan para daimyo yang membutuhkan jasa mereka. Salah satu tokoh paling terkenal dari klan Iga adalah Hattori Hanzo, yang menyelamatkan nyawa Tokugawa Ieyasu (shogun yang menyatukan Jepang) dan membantunya untuk berkuasa.
Penampilan
Ninja sering digambarkan dalam media populer dengan mengenakan pakaian hitam yang menutupi seluruh tubuh dan wajah mereka, kecuali mata. Namun, ini sebenarnya tidak akurat, karena mereka harus bisa menyamar dan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Ninja sering berpakaian seperti petani, biksu, pedagang, atau orang biasa untuk menghindari kecurigaan. Mereka juga menggunakan berbagai aksesori untuk menyembunyikan senjata atau alat-alat mereka, seperti topi jerami, sandal kayu, atau tongkat.
Senjata
Ninja terkenal dengan penggunaan berbagai senjata yang unik dan kreatif, seperti shuriken (pisau lempar), kunai (pisau pendek), katana (pedang), nunchaku (tongkat bergantungan), kusarigama (sabit dengan rantai), dan lain-lain. Namun, senjata yang mereka gunakan tidak hanya terbatas pada benda-benda tajam. Mereka juga menggunakan benda-benda sehari-hari seperti telur ayam (untuk melempar bubuk racun atau asap), kipas (untuk menyerang atau bertahan), atau tali (untuk memanjat atau mengikat). Selain itu, mereka juga memiliki pengetahuan tentang obat-obatan, racun, bom, dan bahan peledak.