Bahasa Jepang memiliki sejarah yang panjang dan menarik, menggambarkan perkembangan budaya dan pengaruh dari berbagai peradaban. Kali ini, kita akan mencari tahu jejak perkembangan bahasa Jepang dari dulu hingga sekarang.
Pada awalnya, penduduk asli Jepang adalah suku Ainu yang menggunakan bahasa Ainu sebagai komunikasi mereka. Namun, pada abad ke-4 Masehi, pengaruh budaya Tiongkok mulai masuk ke Jepang melalui kontak dengan Dinasti Han di daratan Tiongkok. Hal ini membawa masuknya aksara kanji (Huruf Han) ke dalam bahasa Jepang.
Zaman Yamato
Pada abad ke-5 hingga abad ke-8 Masehi, periode Yamato menjadi periode penting dalam sejarah perkembangan bahasa Jepang. Pada masa itu, sistem penulisan kuno bernama “Kanbun” digunakan untuk menerjemahkan teks-teks agama Buddha dari Tiongkok. Selain itu, ada juga sistem penulisan bernama “Man’yogana”, yang merupakan campuran antara huruf kanji dengan fonetik asli bangsa Jepang.
Periode Heian
Periode Heian (794-1185 M) menyaksikan pertumbuhan sastra dan puisi di kalangan aristokrasi di istana Kyoto. Para penyair terkenal seperti Murasaki Shikibu dan Sei Shonagon menulis karya-karya penting dalam bahasa Jepang menggunakan aksara kanji. Selama periode ini, juga muncul sistem penulisan hiragana yang merupakan huruf fonetik asli Jepang.
Pengaruh Tiongkok
Selama periode Kamakura (1185-1333 M) hingga periode Edo (1603-1868 M), pengaruh budaya Tiongkok semakin kuat di Jepang. Banyak kata serapan dari bahasa Tionghoa masuk ke dalam bahasa Jepang, dan penggunaan huruf kanji menjadi lebih umum di kalangan cendekiawan dan samurai.
Modernisasi Bahasa Jepang
Pada abad ke-19, terjadi modernisasi besar-besaran dalam bahasa Jepang sebagai bagian dari era Meiji (1868-1912). Tujuan utamanya adalah untuk mengubah bahasa agar sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Barat yang sedang berkembang pesat saat itu. Sistem penulisan baru seperti “Katakana” diperkenalkan untuk menyerap kata-kata serapan asing secara lebih efektif.
Perkembangan Kontemporer
Setelah Perang Dunia II, banyak istilah asing mulai masuk ke dalam bahasa Jepang melalui globalisasi. Istilah-istilah tersebut diserap dengan menggunakan alfabet Latin atau ditransliterasikan menjadi karakter Kanji atau Katakana sesuai dengan bunyi mereka.
Hingga saat ini, bahasa Jepang terus beradaptasi dengan perubahan sosial dan teknologi. Pengaruh budaya luar, terutama dari Barat dan Korea Selatan, ikut berperan dalam pengembangan bahasa Jepang yang semakin dinamis.