Mengenal Festival Obon di Jepang

Obon adalah salah satu festival yang paling penting dan meriah di Jepang. Festival ini dirayakan setiap tahun pada bulan Agustus, ketika orang-orang menghormati para leluhur mereka yang telah meninggal. Selama Obon, dipercaya bahwa roh-roh leluhur kembali untuk mengunjungi keluarga mereka.

Asal-Usul dan Sejarah Festival Obon

Sejarah Festival Obon Obon memiliki akar sejarah yang kuat dalam agama Buddha di Jepang. Menurut legenda, ada seorang biksu bernama Mokuren yang menggunakan kekuatan meditasi untuk melihat alam baka (alam hantu) dan mengetahui kondisi ayahnya. Dia menyadari bahwa ayahnya sedang menderita di dunia roh karena perbuatan buruknya saat masih hidup.

Dengan niat baik, Mokuren meminta saran kepada Sang Buddha tentang cara membantu ayahnya dari penderitaannya. Sang Buddha memberi tahu Mokuren agar melakukan upacara dengan menyalakan obor besar dan berdoa selama 15 hari secara terus-menerus. Setelah itu, sang biksu melanjutkan instruksi tersebut dan berhasil membebaskan ayahnya dari siksaan.

Cerita inilah yang menjadi inspirasi bagi festival Obon modern seperti yang kita kenal sekarang ini.

Tradisi dan Ritual Festival Obon

Festival Obon dikenal dengan tradisi dan ritual yang unik.

  1. Mukaebi: Pada malam pertama festival, masyarakat meletakkan lentera depan rumah mereka atau membuat api unggun sebagai tanda penyambutan bagi arwah leluhur yang kembali.
  2. Bon Odori: Ini adalah tarian tradisional yang dilakukan selama festival Obon. Orang-orang berkumpul di lapangan terbuka dan menari mengelilingi panggung dengan musik dan lagu-lagu khas Obon.
  3. Toro Nagashi: Ritual ini melibatkan pelepasan lentera ke sungai atau laut sebagai cara untuk memandu roh-roh leluhur kembali ke dunia spiritual mereka setelah berada di tengah-tengah keluarga mereka.
  4. Shoryo-nagashi: Pada malam terakhir festival, masyarakat membuat api unggun lagi sebagai perpisahan kepada para arwah leluhur sebelum mereka meninggalkan dunia manusia.

Makanan Khas Festival Obon

Festival Obon tidak hanya tentang ritual dan tradisi, tetapi juga tentang makanan khas yang disajikan selama perayaan.

  1. Somen: Mie sederhana yang dimasak dalam air garam dan disajikan dingin. Somen sering disantap saat festival Obon karena dikaitkan dengan kesucian dan penyambutan para arwah leluhur.
  2. Yakitori: Potongan ayam yang ditusuk pada tusukan bambu kemudian dipanggang hingga matang sempurna dengan saus manis pedas yang lazat.
  3. Ohagi: Adalah mochi (kue beras ketan) berlapis pasta kacang merah manis atau biji wijen panggang, biasanya dibentuk bulat seperti bola pingpong.
  4. Unagi Kabayaki : Ikan belut bakar dengan saus manis, unagi kabayaki menjadi hidangan populer selama musim panas Jepang termasuk saat festival Obon.

Festival Obon di Berbagai Wilayah Jepang

Festival Obon merupakan perayaan yang meriah dan dilakukan di berbagai wilayah Jepang. Meskipun inti dari festival ini sama, setiap daerah memiliki tradisi dan nuansa tersendiri dalam merayakan Obon. Berikut adalah beberapa contoh festival Obon yang terkenal di beberapa wilayah Jepang:

  1. Awa Odori (Tokushima): Awa Odori adalah festival tari rakyat yang digelar selama 4 hari berturut-turut di Prefektur Tokushima pada awal Agustus. Ribuan penari mengenakan kostum tradisional sambil menari dengan irama musik khas Awa Odori.
  2. Sendai Tanabata Matsuri (Miyagi): Festival Sendai Tanabata Matsuri diselenggarakan pada pertengahan Agustus untuk memperingati legenda romantis dua bintang, Vega dan Altair, yang hanya bisa bertemu sekali setahun saat malam Tanabata. Selama festival ini, jalan-jalan dipenuhi dengan hiasan bambu berwarna-warni dan ribuan lentera.
  3. Yamagata Hanagasa Matsuri (Yamagata): Yamagata Hanagasa Matsuri adalah perayaan tarian rakyat yang melibatkan ribuan penari wanita membawa topi bulu-bulu besar bernama “hanagasa”. Mereka menari sembari menyanyikan lagu-lagu khas sambil menggerak-gerakkan hanagasa mereka dengan lincah.
  4. Nebuta Matsuri (Aomori): Nebuta Matsuri adalah festival karnaval yang dirayakan di Aomori pada bulan Agustus. Patung-patung raksasa berbentuk manusia atau makhluk mitologi Jepang dibuat dari kertas dan bambu, kemudian diterangi dengan lampu-lampu terang. Patung-patung ini kemudian diparadekan di jalan-jalan sambil mengiringi tarian dan musik.
  5. Gozan no Okuribi (Kyoto): Festival Gozan no Okuribi merupakan bagian dari perayaan Obon di Kyoto, di mana karakter-karakter besar dalam bentuk huruf kanji dibakar pada pegunungan sekitar Kota Kyoto untuk mengirim roh-roh leluhur kembali ke dunia spiritual mereka.

Festival Obon adalah perayaan yang sarat dengan tradisi, makna, dan kegembiraan di Jepang. Dalam artikel ini, kita telah menelusuri asal-usul, tradisi, dan variasi Festival Obon di berbagai wilayah Jepang. Semoga pengetahuan yang Anda peroleh tentang Festival Obon akan membawa Anda lebih dekat dengan budaya Jepang dan memberikan apresiasi yang lebih dalam terhadap perayaan yang kaya ini. Selamat merayakan Festival Obon!

Artikel Populer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *