Bunraku Seni Pertunjukan Tradisional Jepang

Bunraku adalah salah satu bentuk seni pertunjukan tradisional Jepang yang menggunakan boneka sebagai tokoh utama. Bunraku berasal dari kata “ningyo joruri”, yang berarti “boneka yang menyanyikan cerita”. Bunraku memiliki sejarah yang panjang dan kaya, serta menjadi warisan budaya yang diakui oleh UNESCO. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa fakta menarik tentang seni bunraku, mulai dari asal-usulnya, cara memainkannya, hingga tempat-tempat untuk menontonnya.

Asal-Usul Bunraku

Seni bunraku berkembang di Osaka pada abad ke-17, ketika seorang seniman bernama Uemura Bunrakuken mendirikan sebuah teater yang khusus menampilkan pertunjukan boneka. Nama bunraku sendiri berasal dari nama teater tersebut, yaitu Bunrakuza. Sebelumnya, seni pertunjukan boneka sudah ada sejak zaman Heian (794-1185), tetapi baru mencapai puncak kejayaannya di zaman Edo (1603-1868), bersamaan dengan munculnya seni kabuki dan ukiyo-e.

Seni bunraku dipengaruhi oleh berbagai genre sastra dan drama Jepang, seperti monogatari, nihonshoki, heike monogatari, genji monogatari, noh, dan kyogen. Cerita-cerita yang dimainkan dalam bunraku biasanya bersifat tragis, romantis, atau heroik, dengan latar belakang sejarah atau kehidupan masyarakat zaman Edo. Beberapa karya terkenal dalam bunraku antara lain Chushingura (Kisah 47 Ronin), Sonezaki Shinju (Bunuh Diri di Sonezaki), dan Kanadehon Chushingura (Kisah Asli 47 Ronin).

Cara Memainkan Bunraku

Seni bunraku melibatkan tiga unsur utama, yaitu ningyotsukai (dalang), tayu (penyanyi atau narator), dan shamisen (pemain alat musik petik tradisional Jepang). Ketiga unsur ini harus bekerja sama dengan harmonis untuk menciptakan sebuah pertunjukan yang mengesankan.

Ningyotsukai adalah orang yang menggerakkan boneka dengan cara mengendalikan berbagai mekanisme yang ada di dalamnya. Satu boneka biasanya dimainkan oleh tiga ningyotsukai, yaitu omozukai (yang menggerakkan kepala dan tangan kanan), hidarizukai (yang menggerakkan tangan kiri), dan ashizukai (yang menggerakkan kaki). Ningyotsukai harus memiliki keterampilan dan pengetahuan yang tinggi tentang karakter, gerakan, dan ekspresi boneka. Mereka juga harus berpakaian serba hitam atau bertudung untuk tidak mengganggu perhatian penonton.

Tayu adalah orang yang menyanyikan cerita dengan iringan shamisen. Tayu harus mampu mengubah suara dan intonasi sesuai dengan karakter dan situasi yang sedang diceritakan. Tayu juga harus memiliki kemampuan berbahasa yang baik, karena mereka menggunakan bahasa Jepang klasik yang sulit dipahami oleh orang modern. Tayu biasanya duduk di atas panggung berputar yang disebut yuka, bersama dengan pemain shamisen.

Shamisen adalah alat musik petik tradisional Jepang yang terbuat dari kulit kucing atau anjing. Shamisen memiliki tiga senar yang dipetik dengan bantuan sebuah alat yang disebut bachi. Shamisen berfungsi sebagai pengiring musik bagi tayu, serta memberikan efek suara yang sesuai dengan suasana cerita. Shamisen juga dapat menyesuaikan tempo dan nada sesuai dengan gerakan boneka.

Tempat Menonton Bunraku

Jika kamu tertarik untuk menonton seni bunraku secara langsung, kamu dapat mengunjungi Teater Nasional Bunraku di Osaka, yang merupakan tempat pertunjukan resmi untuk seni ini. Teater ini menawarkan lebih dari lima pertunjukan setiap tahun, dengan durasi dua atau tiga minggu untuk setiap pertunjukan. kamu dapat memesan tiket secara online atau melalui telepon, atau membelinya langsung di loket pada hari pertunjukan. Harga tiket bervariasi tergantung pada kursi dan waktu pertunjukan.

Selain di Osaka, kamu juga dapat menonton bunraku di beberapa tempat lain di Jepang, seperti Tokyo, Kyoto, Nagoya, dan Gifu. Beberapa festival budaya juga sering menampilkan bunraku sebagai salah satu atraksi utamanya. Kamu dapat mencari informasi lebih lanjut tentang jadwal dan lokasi pertunjukan bunraku di internet atau media sosial.

Seni bunraku adalah salah satu warisan budaya Jepang yang patut untuk dikagumi dan dilestarikan. Dengan menonton bunraku, kamu dapat menyaksikan keindahan dan keajaiban dari seni pertunjukan boneka tradisional Jepang.

0
0

Artikel Populer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *